banner 728x250

Peran LSM Jembatan Komunikasi Rakyat dan Pemerintah di Tengah Dinamika Demokrasi

  • Bagikan
banner 468x60

Ratannews.com, Pemalang – Dalam beberapa waktu terakhir, dinamika kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi sorotan tajam di media sosial. Berbagai komentar muncul, menyoroti peran LSM yang dianggap sebagian pihak beralih fungsi menjadi kelompok buzzer yang mendukung pemerintah, atau bahkan melontarkan opini yang berseberangan dengan LSM dan aktivis sosial lainnya. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendasar tentang peran dan fungsi LSM yang sesungguhnya di tengah masyarakat.

Firman, penasehat KPS Sedulur Ratan Bersatu, dalam tulisannya mengungkapkan bahwa perbedaan kepentingan di dalam organisasi adalah hal yang wajar. Namun, ia menekankan bahwa LSM seharusnya tidak melupakan peran mulia mereka sebagai jembatan komunikasi antara rakyat dan pemerintah. Akhir-akhir ini, banyak LSM yang cenderung menyerang pemerintah secara membabi buta, tanpa membangun komunikasi yang konstruktif. Kritik yang dilontarkan seringkali bersifat asumtif, bahkan menjurus ke fitnah. Akibatnya, LSM yang seharusnya menjadi jembatan komunikasi, justru berubah menjadi agitator yang memicu kebencian rakyat terhadap pemerintah.

Example 300x600

Di sisi lain, LSM yang berusaha menjalankan fungsinya sebagai jembatan komunikasi atau menetralisir situasi, seringkali dicap sebagai “antek penguasa” yang bekerja dengan imbalan tertentu. Inilah ironi dari demokrasi dan kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang. Kita seolah lupa bahwa fungsi utama LSM adalah menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Jika LSM terus distigma sebagai organisasi yang hanya mencari keuntungan kelompok, maka akan terjadi degradasi moral generasi bangsa. LSM akan berubah menjadi wadah perebutan popularitas dan posisi tawar di mata pemerintah, dengan tujuan meraih keuntungan ekonomi. Padahal, seharusnya LSM menjadi mitra kritis pemerintah, meluruskan yang salah dan mendukung yang benar.

Jika kebijakan pemerintah yang benar terus-menerus dikritik hanya karena tidak menguntungkan kelompok tertentu, maka pembangunan akan terhambat. Pemerintah akan bekerja setengah hati, birokrasi akan kehilangan semangat, dan kepercayaan rakyat akan menurun. Akibatnya, rakyat miskin akan semakin menderita, pendapatan negara akan berkurang, dan kontribusi masyarakat dalam membayar pajak akan menurun.

Oleh karena itu, Firman mengajak seluruh pekerja dan penggiat sosial untuk merefleksikan diri, apakah selama ini mereka telah berkontribusi secara nyata bagi rakyat dan negara. Ia menekankan pentingnya meninggalkan kedengkian dan mengedepankan persatuan. Jadilah LSM yang menjalankan tugas mulia sebagai jembatan komunikasi yang baik antara rakyat dan pemerintah, demi kelancaran pembangunan yang bersih dan berwibawa.

Penulis menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang sempurna, dan latar belakang Perkumpulan Sedulur Ratan Bersatu yang berasal dari mantan warga binaan pemasyarakatan, menjadi motivasi untuk terus berusaha menjadi bagian dari masyarakat yang aktif dan produktif, berlandaskan Pancasila.

Penulis : Firman

Editor : Joko Longkeyang

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *